Masih ingat usia berapa anda menonton film Oshin di TVRI? Karena saat itu hanya ada TVRI, maka pasti kita ingat beberapa acara TVRI bila tahun kelahiran kita antara tahun 70-80an ke bawah.
Nah, sekarang beberapa acara TVRI seperti fim Oshin diulang juga. Waktu pemutarannya juga di saat yang menurut saya tepat yaitu saat pemutaran sinetron – sinetron di tv lain yang menurut saya mengganggu pendidikan tata bahasa,
Awalnya keponakan saya pada protes kenapa mama dan omanya suka dengan film Oshin yang terkesan jadul. Anak kecil yang udah kerja dan mencari uang. Kesannya sedih dan ga’ bahagia. Tapi dengan rutin kami memutar film tersebut even di tv kamar sekalipun. Bahkan, di kamar saya pun di putar film tersebut. Sehingga ga’ ada alasan untuk tidak menonton film Oshin tersebut. Kalo di Tanya, kita kompak bilang kalo film ini bagus.
Kebetulan keponakanku yang duduk di kelas 3 SD memang suka menonton tv. Jadi walau dengan bersungut-sungut karena hanya Film Oshin yang kita putar dari jam 19.30-20.00, dia tetap nonton juga.
Hari demi hari, ga’ terasa udah beberapa bulan ini ga’ absent dari film Oshin. Akhirnya kini film Oshin menjadi film wajib keluarga Bu De dan Kakak Sepupu saya.
Keponakanku udah punya inisiatif untuk memakaikan baju buat adiknya, mengantarkan dan menemani adiknya bermain. Membersihkan kamar orang tuanya dan kamarnya sendiri. Pokoknya udah mau dengan suka rela di suruh-suruh dan membantu pekerjaan rumah yang ringan even tanpa di perintah. Kata bahasanya juga udah lebih sopan, terutama kalo ngomong dengan orang tua dan tidak meniru kata bahasa sinetron buatan kita.
1 komentar:
Betul mbak Emma, film Oshin memang bagus untuk pendidikan keluarga kita. Mungkin kalo ada yang punya cd ato dvdnya bisa disharing ya, dicopy bareng-bareng gitu...
Posting Komentar