Dipertengahan bulan April 2009 headline koran selama 3 pagi berturut-turut isinya tentang berita dan foto antrian orang yang ingin membeli sepatu mahal dan sangat terkenal. Mal yang terkenal elit di Jakarta Selatan dan bisa dibilang sangat di segani orang mendadak seakan menghipnotis kaum hawa. Bahkan, berita antrian BLT, minyak tanah dan gas masih terasa kalah saing.
Sepatu yang tidak masuk dalam pilihan hidup saya, ironis menjadi pilihan semua orang. Saya jadi tambah bingung, apa yang lebih dari merek tersebut. Padahal bahan sepatu dan sendal tersebut bisa membuat celaka di escalator. Dan umumnya sandal tersebut baik buat di pantai bukan di mall atau di tempat umum lainnya. Banyak aturan pemakaian sepatu dan sandal tersebut, tapi orang – orang seakan tak peduli.
Singkat cerita, kakak sepupuku juga terhipnotis untuk memililkinya dan dengan bangga dia membeli 3 pasang. Satu pasang untuk dia, satu pasangan lagi buat anak perempuannya yang sengaja di beli sama persis, dan satu lagi buat anak lelakinya. Walaupun katanya pilihan modelnya tidak seperti yang diharapkan, tapi minimal bisa memiliki sepetu tersebut. ” Sayang kalo ga’ beli udah antri setengah mampus” katanya berkilah. Walau dia telat mendapatkan info, dan mencoba merayuku agar mau mengantri, aku cuek saja. Aku malah bilang info ini udah aku tahu sebelumnya.
Aku yang bisa terkenal gila diskon tidak bergeming sedikitpun. Malah dengan cueknya aku membeli J.Co saja sambil melihat antrian orang berjubel ga’ jelas. Tidak hanya kaum hawa, kaum adam pun ikut antri. Remaja, ABG bahkan anak-anak sengaja di ajak antri untuk memberi waktu orang tuanya makan siang dulu atau makan malam secara bergantian. Kakakku yang sudah kesana pun dengan bangganya membri tips jitu agar mudah dan cepat mendapat produk tersebut.
Aku tetap tidak bergeming. Kakak tetap kekeh meminta tolong aku untuk antri karena dia ingin membelikan buat ibunya. Aku Cuma bilang, kali ini aku tidak bisa bantu. Aku malah tertarik dengan pameran Inacraft 2009 yang ada. Sms, email bahkan Facebook ku isinya tentang produk ini. Ya Ampun......
Usai sudah sale 700 lebih pasang sepatu dan sandal Crocs tersebut. Tapi sampai detik ini aku masih dibayang-bayangi produk tersebut. Bukan karena menyesal tidak membelinya. Bukan karena tidak terlibat dalam perhelatan akbar tersebut. Tapi karena sejak saat itu hampir setiap hari, setiap saat, dan setiap orang saya lihat menggunakan produk tersebut. Bukan sengaja melihat ..... tapi mungkin karena saya terbiasa melihat kearah bawah bila berjalan walau sesekali ke depan, sehingga saya lebih sering melihat sepatu atau sandal seseorang yang berada di dekat saya, atau dalam jarak pandang mata saya.....seperti hari ini saya melihat klien saya menggunakan produk tersebut. Tidak sampai disitu, kakak saya malah melibatkan saya dalam pembelian produk perawatan sepatu tersebut.
Belum selesai berita tentang antrian sepatu mahal, muncul lagi berita dan foto tentang antrian orang membeli perhiasan berlian yang di sale hingga 70 % ........Ya Ampun