Papua ... Pulau Raksasa di Timur Indonesia. Berwisata sambil berpetualangan di Papua bukan lagi impian belaka. Kini Anda dapat menelusuri Papua dengan merasakan serunya berjalan di antara bebatuan dan berpetualangan dalam mencari salju.
Hidup tanpa adanya tantangan pasti kurang menyenangkan. Karena itu, penuhilah hidup anda dengan tantangan yang menanti Anda di kawasan Raja Ampat – Papua.
Air Terjun di Pulau Batanta merupakan salah satu tempat wisata unggulan di kawasan kepulauan Raja Ampat – Papua. Untuk mencapai lokasi indah ini, Anda harus menggunakan Speed Boat dari kota Sorong yang dapat dicapai dengan mengunakan pesawat udara dari kota-kota besar di Indonesia. Di atas speed boat inilah petualangan anda dimulai.
Setibanya Anda disebuah muara dekat desa Arefi di pesisir pantai pulau Batanta, Anda harus mengendalikan speed boat Anda secara perlahan menuju ke pedalaman. Sepanjang perjalanan, Anda dapat menikmati tanaman bakau yang banyak tumbuh di sebelah kanan dan kiri sungai tersebut.
Setelah menyusuri sungai sekitar satu kilometer dari muara sungai, speed boat yang anda gunakan harus segera ditambatkan di pinggir suangai. Untuk selanjutnya, Anda harus meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki karena air sungai sudah terlalu dangkal untuk ditempuh dengan perahu. Perjalanan yang akan Anda tempuh dengan dengan berjalan kaki memang sangat menantang karena Anda akan memasuki hutan bakau dengan jalan bebatuan yang licin dan berlumpur. Licinnya jalan tersebut mengharuskan anda untuk berhati-hati saat melintasnya. Untuk menghindari terpeleset akibat jalan yang licin tersebut, terkadang Anda harus melewati akar bakau sambil berpegangan ke dahannya.
Sepanjang perjalanan Anda menuju air terjun di Pulau Raja Ampat, Anda juga akan melalui perbukitan yang cukup curam sebelum akhirnya sampai ke sebuah sungai yang memiliki air yang sangat bening. Sungai ini merupakan anak sungai dari sungai pertama yang Anda lewati sebelumnya. Tidak sedikit orang yang tergiur untuk merasakan sejuknya air sungai tersebut. Karena itulah, jangan lupa membawa pakaian renang Anda, siapa tahu Anda juga tertarik untuk mencicipi kesejukan air sungai tersebut di kulit anda sambil memperhatikan ikan-ikan kecil dan udang air tawar yang asyik berenang di sela-sela bebatuan sungai.
Tidak jauh dari sungai tadi, Anda dapat menemukan air terjun Batanta yang penuh pesona. Bunyi gemericik dan derasnya air akan menyambut ketika Anda tiba disana. Birunya warna air dan hijaunya pepohonan di sekeliling air terjun tersebut akan membuat Anda merasa betah untuk bersantai dan menghabiskan waktu disana bersama keluarga maupun teman-teman Anda. Tentu saja Anda tidak boleh lupa untuk mengabadikan keindahan tempat ini karena foto-foto tersebut pada akhirnya pasti akan mengingatkan Anda kembali pada liburan Anda yang tidak terlupakan di Papua.
Setelah Anda puas berfoto, jangan lupa untuk masuk ke dalam sebuah gua kecil yang berada di balik air terjun yang dapat menampung sekitar lima orang di dalamnya. Di dalam gua tersebut Anda dapat duduk sambil melihat pemandangan dari balik tirai air terjun Batatan dan jika beruntung, terkadang Anda dapat melihat pelangi yang sangat indah.
Jika anda ingin merasakan petualangan yang lebih menantang dari sekedar berkunjung ke air terjun Batanta, Anda dapat mendaki di pegunungan Jayawijaya. Bagi para pendaki gunung, mendaki jajaran pegunungan Jayawijaya dengan puncak gunungnya yang tertinggi adalah sebuah impian. Puncak gunung yang tertinggi di Jayawijaya adalah Puncak Jaya atau lebih dikenal dengan nama Carstensz Pyramid. Nama ini diberikan oleh Heinrich Harrer, pendaki pertama puncak ini. Anda mungkin ingat Heinrich melalui cerita hidupnya yang diperankan oleh Brad Pitt dalam film Seven Years In Tibet.
Puncak Jaya merupakan salah satu puncak pegunungan Jayawijaya yang bersalju selain puncak Meren, Nortwall dan Ngga Pulu. Puncak Jaya juga merupakan salah satu puncak gunung gleyser yang and di kawasan khatulistiwa.
Apabila anda mempunyai kesempatan untuk memperhatikan Puncak Jaya dari udara, maka Anda dapat melihat puncak tersebut mirip bebatuan hitam yang ditutupi dengan permadani putih. Saat matahari sedang bersinar cerah, hamparan salju akan memantulkan cahaya yang menyilaukan mata. Pandangan mata anda akan lebih dimanjakan saat langit sedang berawan karena pada saat itu hamparan salju tidak memantulkan cahaya matahari yang terlewat terang, sehingga dapat memunculkan kesan damai di tengah teduhnya cuaca. Ketika musim dingin dan hujan tiba pada akhir tahun, biasanya salju menutupi hampir semua puncak pegunungan Jayawijaya hingga ke lereng di bawahnya. Sungguh pemdangan yang memukau.
Diringkas dari katalog Anz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar